Negara Dihantam Pandemi, Harga Bahan Pokok Naik Akibat Keuangan

8dnaik pwr fid
MERCUSUAR.CO, Purworejo - Kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini diakibatkan karena keuangan negara dihantam pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun lebih ini. Hal itu disampaikan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian setelah melakukan sholat tarawih dalam rangka Tarawih Silaturahim (Tarhim) di Masjid Arrofi'i Desa Loning Kecamatan Kemiri, Kamis (7/4) malam. Selain Bupati, hadir pula Wakil Bupati Yuli Hastuti, Kepala Dinkes, Kepala Dinsosdaldukkb, Kepala BKPSDM, Kasat Pol PP dan Damkar, Kabag Kesra, Kabag Prokopim, Kabag Perekonomian serta Forkopimcam Kemiri.

Bupati mengatakan bahwa salah satu pemicu kenaikan harga bahan pokok yang sedang terjadi saat ini karena situasi yang sudah memasuki bulan ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mengenai harga minyak goreng dan BBM yang merangkak naik, dikatakan hal tersebut tidak hanya terjadi di daerah kita namun juga dunia. Di Indonesia sendiri, pemerintah pusat mencoba menyesuaikan dengan peningkatan harga internasional.

"Perlu kita ketahui dalam kondisi pandemi yang sudah 2 tahun lebih, tentu keuangan negara juga ikut terhantam. Sehingga APBN akan lebih terbebani jika harus menambah subsidinya. Itulah beberapa hal yang mendasari kenaikan beberapa bahan pokok. Saya berharap, masyarakat dapat menerima dan memaklumi serta tetap survive dengan keadaan ini," ungkapnya.

Dikatakan, masyarakat diharapkan untuk bersabar menghadapi kenaikan harga minyak goreng yang diakibatkan dari kenaikan harga minyak dunia ini.

“Disamping menggunakan alternatif memasak selain menggoreng, saya juga berharap agar masyarakat dapat membeli minyak goreng curah dengan harga yang lebih terjangkau,” tandasnya.

Ditambahkan, menyikapi tingginya harga minyak goreng, Pemerintah menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban kalangan mayarakat yang kurang mampu mencukupi kebutuhan minyak. Pemerintah pusat juga telah mendata para penerima BLT minyak goreng tersebut, yakni 20,5 juta untuk keluarga penerima BPNT dan PKH, kemudian sebanyak 2,5 juta untuk para PKL.

“Semoga bantuan ini dapat segera terealisasi dan para penerima manfaat di Kabupaten Purworejo dapat segera menerima bantuan tersebut,” harapnya.

Pada acara ini Wabup Yuli Hastuti juga menyerahkan langsung bantuan dari Baznas berupa uang tunai yang diberikan kepada 10 orang, serta perlengkapan ibadah yang diserahkan kepada 10 orang penerima yang berasal dari warga desa setempat.

Pos terkait