Gus Yasin, Era Digital Tuntut Perguruan Tinggi Untuk Beradaptasi

1647487180059 u2 detail

Mercusuar.co, Semarang– Universitas NU (UNISNU) Jepara, menggelar Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat call for paper, acara yang bertema “Meningkatkan Daya Saing dan Inovasi Kreatif Melalui Pengabdian Masyarakat”.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengikuti acara tersebut secara virtual dari kantor wakil gubernur, Rabu (16/03). 

Wakil Gubernur Jawa Tengah yang akrab disapa Gus Yasin tersebut, dalam pidatonya mengatakan, Era digital menuntut banyak pihak untuk melakukan perubahan secara signifikan. Menghadapi hal tersebut, Gus Yasin meminta kepada perguruan tinggi di daerah untuk beradaptasi. 

Dia menyebutkan, anak muda yang menjadi mahasiswa saat ini adalah generasi milenial yang sudah terbiasa dengan pemanfaatan teknologi digital. Oleh karenanya, perguruan tinggi juga dituntut untuk mampu menyesuaikan kebutuhan mahasiswa. 

“Tantangan ke depan adalah, kita harus merespon (digitalisasi) secara cepat dan tepat. (Ini) penting bagi kita mengingat kemajuan negara sangat tergantung pada pendidikan, kualitas institusi, dan kesediaan infrastruktur,” kata Gus Yasin.

Turut ditambahkan, keberadaan kuliah daring (dalam jaringan) di perguruan tinggi saat ini, menurutnya dapat memberikan peluang generasi muda yang tinggal di daerah untuk tetap kuliah. 

Terkait perkembangan tersebut,  komponen dalam perguruan tinggi perlu disiapkan secara tepat. Maka, tenaga pengajar seperti dosen, peneliti bahkan infrastruktur perlu kembali disesuaikan. 

“Saya yakin Unisnu dapat berbenah dengan cepat dan beradaptasi. Kampus online ini bisa membuka peluang bagi mahasiswa yang ada di pelosok desa. Namun saya juga ingatkan kepada adik-adik generasi muda, ketika ikut (daftar) kuliah online, jangan hanya daftar nama saja, kemudian ditinggal main,” terangnya. 

Lebih jauh, Wagub juga menerangkan jika Indonesia saat ini juga sedang menghadapi tantangan bonus demografi pada tahun 2045 mendatang. Wagub berharap bonus demografi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi perkembangan negara. Namun, tegasnya, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka bonus demografi ini akan menimbulkan permasalahan sosial. 

Maka, generasi muda perlu dibekali dengan banyak keterampilan komunikasi dan kolaborasi. Salah satunya dapat didukung dengan pengembangan literasi teknologi komunikasi dan media. 

“Komunikasi penting untuk meyakinkan orang dengan apa yang kita miliki. (Kemudian) keterampilan berpikir kreatif dan inovatif. Tindakan ini perlu dilakukan agar kita mampu bersaing,” tegasnya. 

Selain inovatif, Wagub juga mengingatkan karakter yang baik juga diperlukan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya memulai upaya ini, salah satunya dengan pendidikan anti korupsi. 

“Misalnya sekarang ada pendidikan anti korupsi. (Kebijakannya ) sudah ditandatangani oleh walikota/bupati dan gubernur Jateng. Sudah dijalankan di pendidikan. (Korupsi) ini bisa kita hilangkan apabila pendidikan (yang) ahlussunnah wal jamaah (keteladanan) bisa memberikan contoh kita semua,” tutupnya.(ap)

Pos terkait