Kolaborasi Tiga Kepala Daerah Pulihkan Ekonomi Melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

7

Mercusuar.co, Salatiga – Acara Bincang Pagi dengan tema Pemulihan Ekonomi Daerah melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadirkan narasumber tiga kepala daerah, yaitu kepala daerah Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang, di Halaman Kantor Pemkot Salatiga, Kamis (24/2/2022).

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menginginkan adanya konsolidasi pertumbuhan ekonomi dan penanganan Covid-19, dengan percepatan vaksin di tiga wilayah tersebut. Sehingga ada peningkatan status level PPKM.

“Saya rasa ini adalah moment yang baik, kita belajar pengalaman sudah hampir dua tahun. Prokesnya harus diikuti dan percepatan vaksin dilakukan di wilayahnya masing-masing, adalah kunci kita untuk kebangkitan bersama. Adanya wisata aglomerasi, mari kita promosikan bersama dengan sebuah event atau sebuah destinasi wisata. Ini fungsinya kolaborasi,” tuturnya.

Hendi, sapaan Wali Kota Semarang, menambahkan, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang diberikan karunia dari Tuhan dengan kondisi wilayah yang baik dan sejuk, yang berbeda dengan topografi Kota Semarang.

“Saya sering datang ke Salatiga maupun Ungaran, untuk sekadar mencicipi kulinernya dan menikmati suasananya. Kalau saya suntuk, saya jalan ke Salatiga, saya menikmati kuliner ronde yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, atau saya beli bakso di seputar Tamansari, atau kadang-kadang juga ke wilayahnya Pak Ngesti (Kabupaten Semarang),” tambahnya.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto juga menyampaikan, kolaborasi, partisipasi dan sinergi antar tiga kepala daerah di wilayah aglomerasi dalam menangani permasalahan ekonomi dan percepatan vaksin, penting dilakukan. Sehingga, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bangkit dari pandemi Covid-19.

Menurutnya, pandemi Covid-19 berdampak kepada tatanan dan kondisi masyarakat. Misalnya, di saat pandemi aktivitas pedagang dibatasi, kondisi ekonomi juga terganggu, dan pertumbuhan ekonomi minus.

“Inilah yang kami rasakan bagi seluruh masyarakat Kota Salatiga, juga mungkin di luar Salatiga, dan menjadi keprihatinan kita bersama. Maka yang kita butuhkan adalah kita lakukan inovasi, pertumbuhan ekonomi, menggerakkan ekonomi, dan dibutuhkan ekonomi kreatif yang terus didorong untuk warga Kota Salatiga,” katanya.

Yuliyanto mengakui, dalam tiga tahun belakangan ini, justru sektor UMKM khususnya kuliner di kedai kopi, kafe dan restoran, sudah mulai tumbuh.

“Di Salatiga lebih dari 150 kedai kopi tumbuh. Bahannya juga disuplai dari Kabupaten Semarang. Kita terus lakukan integrasi dan kolaborasi. Mereka bisa bersama-sama berdagang di Kota Salatiga untuk menumbuhkan perekonomian bersama,” tambahnya.

Tantangan yang harus dihadapi bersama, menurutnya adalah bagaimana membuat kota Salatiga menjadi menarik sehingga membuat warga di luar kota bisa datang ke kota ini.

“Kita bersama-sama menata pedestrian, kotanya ditata, tamannya ditata, ini akan mengungkit kuliner dan UMKM untuk tumbuh. Kita tingkatkan kolaborasi, partisipasi dan sinergi menjadi kunci bersama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tegas Yuliyanto.

Hal senada juga disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, pandemi Covid-19 juga berdampak pada perekonomian dan pariwisata di Kabupaten Semarang. Banyak tempat wisata tutup, karyawan yang berhenti kerja, serta pelaku UMKM yang tidak mendapatkan hasil.

“Kebangkitan ekonomi dan pariwisata penting dilakukan, hal ini juga perlu kerja sama dan kolaborasi antarwilayah tadi. Agar ekonomi dan wisata bisa pelan-pelan meningkat,” ujar Ngesti.(cil)

Pos terkait