Proyek Tol Jogja Solo Lewati Situs Cagar Budaya, Umat Hindu Klaten Berharap Yoni di Keprabon Tidak Rusak

artefak yoni bernama candi asu

MERCUSUAR.CO, Klaten – Pembangunan jalan tol Jogja Solo diketahui melewati situs cagar budaya di desa Keprabon Kecamatan Polanharjo Klaten. Terdapat sebuah yoni yang berada di dekat kawasan proyek pembangunan jalan tol. Masyarakat khususnya Umat  Hindu berharap yoni tetap terjaga dan tidak rusak karena terdampak pembangunan.

Ketua Komunitas Pemerhati Cagar Budaya Klaten, I Gusti Gede Wisnu Hendrata mengaku telah melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klaten dan juga menemui pelaksana proyek pembangunan jalan tol. Mereka meminta situs cagar budaya tetap di jaga dan jangan sampai dihilangkan. Mereka juga meminta dibuatkan akses jalan menuju yoni di Keprabon.

“ Kami sudah menemui pihak pelaksana proyek pembanunan jalan tol dan mereka berkomitmen akan membuatkan akses jalan menuju situs cagar budaya di Keprabon dan kami akan betul – betul mengawalnya,” kata I Gusti Gede Wismu Hendrata.

Sementara bagi umat Hindu yoni yang berada di Keprabon tersebut sangat berarti. Selain sebagai benda cagar budaya yang dilindungi undang – undang, yoni tersebut juga sebagi simbol dari Siwa. Oleh karena itu umat Hindu khususnya yang ada di wilayah Keprabon akan melakukan pemantauan dan pengawasan.

Seperti yang disampaikan Penyuluh Agama Hindu, Jaka Purnama. Dirinya mengatakan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) telah mengeluarkan surat keputusan (SK) pembentukan tim pemantau yoni tersebut.

“ Yoni di Keprabon itu memang dilestarikan dan dilindungi undang – undang sebagai cagar budaya. Namun bagi kami yoni tersebut adalah tempat suci karena disitu sebagai simbol dari Siwa,” kata Jaka Purnama, Minggu (20/2/2022)

Lebih lanjut Jaka Purnama mengungkapkan tim pemantau yoni bertugas untuk memastikan yoni yang berada ditengah proyek strategis nasional (PSN) itu tidak rusak. Sampai sejauh ini, tim pemantau dan umat Hindu sekitar Kecamatan Polanharjo masih diberi akses menuju ke lokasi yoni meski proyek fisik jalan tol sudah dimulai. 

“ Sampai saat ini untuk menuju ke yoni kita masih diberi akses. Harapannya kita tetap diberi akses jalan karena di yoni tersebut dipakai umat Hindu untuk matur piuning,” lanjut Jaka Purnama. (fen)

Pos terkait