Sam Poo Kong Tetap Eksis  di Tengah Pandemi

IMG 20220214 WA0018

MERCUSUAR.CO, Semarang – Meningkatnya kasus covid-19 disertai dengan masuknya varian omicron di Kota Semarang mengakibatkan terbitnya instruksi Walikota Semarang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dalam rangka pencegahan, penyebaran dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kota Semarang.

Hal itu berlaku pula pada tempat wisata yang harus membatasi kapasitas pengunjung sebanyak 75% serta memastikan para pekerja dan pengunjung sudah vaksin yang ditunjukkan melalui aplikasi Peduli Lindungi.

Sam Poo Kong sebagai salah satu icon pariwisata di Kota Semarang pun tak kaget menghadapi kondisi tersebut. Selama pandemi, kelenteng yang berlokasi di Jalan Simongan Raya nomor 129 Bongsari, Semarang, Jawa Tengah ini buka mulai pukul 08.00 hingga pukul 21.00 WIB. 

Sejak di berlakukan PKM I pada april 2020 lalu, klenteng terbesar di Semarang ini telah menyesuaikan diri. Bahkan hingga saat ini masih memberlakukan pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 50% dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. 

Seperti pada perayaan Tahun Baru  Imlek 2573 kemarin yang dirayakan secara sederhana. Kondisi perayaan tahun baru China yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya yang penuh hingar bingar event dan semarak tradisi Tionghoa. Tahun ini imlek tetap disemarakkan melalui event barongsai dengan pembatasan yang ketat namun tidak mengurangi kemeriahannya.

Pencegahan preventive menjadi kunci eksistensi aktivitas pariwisata di masa pandemic. Masyarakat tetap bisa mengunjungi dan menikmati keindahan salah satu destinasi wisata di Kota Semarang tersebut dengan penerapan SOP kesehatan yang ketat. Dengan penerapan 3M, pengunjung bisa tetap berburu foto di spot-spot instagramable yang hampir terdapat di seluruh kuil ini atau menyewa pakaian khas China agar suasana tiongkoknya semakin kental.

Akses menuju obyek wisata Sam Poo Kong cukup mudah. Dari Simpang Lima Semarang, kita hanya perlu melewati Jalan Pahlawan menuju perempatan depan Polda Jawa Tengah dan mengambil arah Jalan Veteran dan Kaligarang. Wisata Klenteng Sam Poo Kong tepat berada di sebelah kiri jalan setelah melalui jembatan.

Saat berwisata ke Semarang, tidak lengkap rasanya kalau kita tidak mengunjungi tempat yang satu ini. Di objek wisata yang sarat akan sejarah ini mata kita akan disuguhi dengan sejumlah bangunan indah didominasi warna merah dan emas yang sangat identik dengan nuansa Tionghoa.

Pada dasarnya bangunan ini merupakan tempat ibadah pemeluk Tridharma. Kelompok tiga agama yang terdiri dari Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme. Untuk itu pengunjung diharap tetap menjaga sikap dan ketertiban untuk menghormati umat yang sedang beribadah.

Bangunan utama dari kelenteng adalah sebuah gua bernama Gua Batu. Gua ini dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi Pulau Jawa di tahun 1400-an. 

Konon gua aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an, kemudian dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada Cheng Ho.

Di dalamnya terdapat patung Cheng Ho yang dilapisi emas. Ruangan tersebut digunakan untuk sembahyang guna memohon doa keselamatan, kesehatan dan rejeki. Dinding goa batu dihiasi relief yang menceritakan tentang perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Pulau Jawa.

Selain bangunan inti di gua tersebut, di area ini juga terdapat satu kelenteng besar dan dua tempat sembahyang yang lebih kecil. Terdapat tempat yang dinamai sesuai dengan peruntukannya, yaitu kelenteng Thao Tee Kong yang didedikasikan untuk  tempat pemujaan Dewa Bumi serta untuk memohon berkah dan keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho.(dj)

Pos terkait