Hendi Perkenalkan Kolam Retensi Dempel di Muktiharjo Kidul

WhatsApp Image 2022 02 02 at 17.28.00

MERCUSUAR.CO, Semarang – Sub Koordinator Pengelolaan Irigasi dan Sumber Air, Victor Tri Karyanto Nugroho menyampaikan, Kelurahan Muktiharjo Kidul direncanakan akan dibangun delapan kolam retensi. Rencana pembangunan delapan kolam retensi tersebut dilatarbelakangi kondisi Muktiharjo Kidul yang sering menjadi kelurahan paling terdampak bencana banjir di wilayah bawah. 

Posisi tanah di Muktiharjo Kidul yang rendah menyebabkan kawasan sering dilanda banjir. Di samping itu, sistem Sungai Tenggang belum begitu baik. 

Pembangunan kolam retensi sudah dimulai sejak 2014. Saat ini, sudah terbangun dua kolam retensi yakni di dekat tol dan Dempel Muktiharjo Kidul. 

“Kolam retensi pertama di dekat tol sudah selesai sejak 2014. Kami lanjutkan Kolam Retensi Dempel Muktiharjo Kidul. Nanti kalau ada anggaran kami melanjutkan program delapan kolam retensi tersebut,” jelas Viktor beberapa waktu yang lalu.

Dia memaparkan Kolam Retensi Dempel Muktiharjo Kidul yang baru saja selesai dibangun memiliki luasan 6.654 meter persegi. Daya tampung kolam mencapai 9.900 meter kibik. Kolam tersebut dibangun selama dua tahap. Tahap pertama pada 2020 lalu, Pemerintah Kota Semarang menggelontor anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk pemasangan bronjong dan cerucuk bambu. Kemudian, pembangunan dilanjutkan pada 2021 dengan anggaran Rp 1,5 miliar meliputi pembuatan jogging track, pagar keliling, dan dinding penahan tanah. 

“Dinding penahan tanah itu di bawah jogging track, kami cor keliling,” imbuhnya. 

Selama dua tahun, pihaknya memang masih fokus penyelesaian fisik kolam. Ke depan, dia berharap pembangunan bisa semakin disempurnakan agar bisa menjadi ruang publik  DPU masih menyisakan lahan untuk area ruang terbuka hijau (RTH) di Kolam Retensi Dempel. 

“Fungsi utamanya untuk pengendali banjir, namun di sisi lain pemerintah ingin menumbuhkan pariwisata baru namun bertahap mengingat anggaran besar. Yang penting, konstrujai kolam retensi selesai. 

Harapannya, banjir di wilayah sana bisa cepet surut dan bisa menumbuhkan pariwisata baru,” terangnya. 

Hadirnya dua kolam retensi di Muktiharjo Kidul, menurutnya, mulai bisa mengatasi persoalan genangan. Hanya saja, belum begitu maksimal karena belum ada sisi konektivitas antarkolam retensi. Jika delapan kolam retensi sudah dibangun harapannya bisa ada konektivitas antarkolam yang kemudian bisa dibuang ke saluran Tenggang. 

“Saat ini memang posisinya belum bisa konek. Masing-masing masih untuk menampung wilayah sekitarnya,” katanya.

Melalui akun instagramnya Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi  memperkenalkan kolam retensi baru. Kolam yang baru selesai dibangun Pemerintah Kota Semarang yaitu Kolam Retensi Dempel yang berlokasi di RW 12 dan RW 13 Kelurahan Muktiharjo Kidul. 

Dalam postingannya, dia menjelaskan, Muktiharjo Kidul sempat dilanda banjir dengan ketinggian dua meter pada 2012 lalu. Guna mengatasi persoalan banjir di Muktiharjo Kidul, Pemerintah Kota Semarang mulai membangun kolam retensi sejak 2014. 

“Bukan kolam renang, jangan tergoda jebar-jebur,” tulisnya.(ap)

Pos terkait