Minyak Goreng Lanka, Pasar Teradisional Tumenggungan Tetap Pertahankan Harga Lama

27alangka

MERCUSUAR.CO, Kebumen – Minyak goreng dengan satu harga Rp 14.000 perliter yang sempat diserbu pembeli di ritel atau pasar-pasar modern kini menjadi langka. Sedangkan pedagang di pasar tradisional masih mempertahankan harga seperti sedia kala yang cukup mahal, yakni Rp 18.000 – Rp 20.000 perliter.

Untuk diketahui, Kementerian Perdagangan secara resmi mengeluarkan kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14.000 perliter. Kebijakan tersebut kemudian diterapkan oleh ritel atau pasar-pasar modern dan disikapi dengan serbuan pembeli. Namun beberapa saat kemudian menjadi langka.

“Masyarakat hanya sekejap menikmati turunnya harga minyak goreng. Saat ini juga sudah sulit cari minyak goreng yang harganya Rp 14.000 perliter. Saya sudah cari ke mana-mana bilangnya langka,” kata Sulastri (54), warga Selang, Kebumen, Selasa (25/1).

Terlebih jika mencari minyak goreng di pasar tradisional. Salah satu pedagang Pasar Tumenggungan, Kebumen, Ali Mastur mengaku masih mempertahankan harga minyak goreng Rp 18.000 perliternya.

Bukan berarti dirinya tidak patuh terhadap kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga, namun kondisi pasar yang tidak memungkinkan jika dipaksa untuk diturunkan. Ia pun keberatan jika harga minyak goreng di tingkat pengecer seragam dengan penjualan di ritel atau pasar-pasar modern.

“Jelas tidak mau kalau harga segitu. Ambil juga sudah mahal. Masa jualan mau tombok. Ini saja hanya ambil keuntungan tak seberapa,” terangnya. Sejauh ini Ali mengaku belum mendapat informasi dari instansi terkait mengenai pemberlakuan satu harga minyak goreng.

Disinggung kapan harga akan turun, ia belum bisa memastikan. Prinsipnya, harga akan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah manakala stok yang tersedia sudah habis.

“Baru sekedar tahu dari pemberitaan. Misal mau turun sebisa mungkin habisin stok yang ada dulu,” jelasnya. Di tingkat pengecer, harga minyak goreng kemasan yang bertahan Rp 18.000 – Rp 20.000 perliter merupakan rangkaian kenaikan harga mulai dari Rp 15.000 perliter.

Sedangkan harga minyak goreng curah tidak selisih jauh dari kemasan. Bahkan harga minyak goreng curah sebelumnya hanya berkisar Rp 13.000 perliter. “Harga (minyak) kemasan masih kaya kemarin sih. Tidak ada yang turun seperti di supermarket karena dari sales belum turun,” tuturnya.

Senada dengan Ali, pedagang kelontongan Saeful Rislam belum bisa menerima apapun alasan untuk menyamakan harga minyak goreng. Ia tidak ingin menanggung risiko rugi dari harga yang ditetapkan. “Tidak nutup jual Rp 14.000 perliter. Biarin saja ada yang mau jual lebih murah. Misal tidak laku ya dipakai sendiri,” ucapnya.

Pos terkait