MERCUSUAR.CO, Jakarta – Perusahaan pembuat produk konsumen Unilever gagal melakukan akuisisi perusahaan perawatan kesehatan konsumen, GlaxoSmithKline (GSK). Hal tersebut berdampak pada rencana untuk memangkas 1.500 pegawai manajerial, Selasa, (25/1).
Unilever minggu lalu membatalkan rencana untuk membeli GSK dengan nilai 50 miliar pound atau hampir Rp 1.000 triliun. Manajer pendanaan dan investasi Inggris, Terry Smith, menyebut proses akuisisi itu merupakan pengalaman hampir mati bagi Unilever. Akuisisi itu pun dilanjutkan oleh Trian Partners, perusahaan besutan investor kondang Nelson Peltz.
Selain itu, Unilever juga mengungkapkan bahwa bulan ini mereka akan mengumumkan inisiatif besar untuk meningkatkan kinerja para karyawan yang masih bertahan.
Dalam sebuah laporan Reuters, perusahaan Inggris-Belanda itu mengatakan pihaknya juga akan mengatur bisnisnya menjadi lima divisi baru yakni kecantikan dan kesejahteraan, perawatan pribadi, perawatan di rumah, nutrisi, dan es krim.
“Model organisasi baru kami telah dikembangkan selama setahun terakhir. Pindah ke lima Grup Bisnis yang berfokus pada kategori akan memungkinkan kami untuk lebih responsif terhadap tren konsumen dan saluran, dengan akuntabilitas pengiriman yang sangat jelas,” kata CEO Alan Jope.
“Setelah tinjauan komprehensif struktur organisasi kami, kami bermaksud untuk beralih dari matriks kami yang ada ke model operasi yang akan mendorong kelincahan yang lebih besar, meningkatkan fokus kategori, dan memperkuat akuntabilitas,” ujar pernyataan tertulis perusahaan itu dikutip SkyNews.
Unilever mempekerjakan lebih dari 150 ribu orang di seluruh dunia. Perusahaan itu sendiri juga memiliki cabangnya di Indonesia. Beberapa produknya yang cukup terkenal di Indonesia seperti Dove, Sunlight, Royco, Magnum, dan Rinso.