MERCUSUAR.CO, Sragen – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menghadiri kegiatan Deklarasi JMQH di Kanzus Sholawat Kaliyoso, Sragen, Sabtu (22/01).
Wakil Gubernur Jawa Tengah yang akrab disapa Gus Yasin tersebut mengapresiasi upaya membangun kemandirian yang ditunjukkan organisasi JMQH (Jamiyah Mudarasatul Quran Al Hafidzah).
Organisasi yang beranggotakan para perempuan penghafal Al-Qur’an itu meskipun baru berusia tiga tahun tetapi telah berhasil melakukan terobosan untuk menggerakkan ekonomi lewat kegiatan-kegiatan mereka.
“Apalagi saya lihat, JMQH ini sekarang tambah maju. Bukan hanya mengajak orang menghafalkan Al Qur’an saja. Namun (juga) terobosan inovasi (pemberdayaan). Bagaimanapun hafidz hafidzah (selain) mengamalkan Al Qur’an (juga) bisa bermanfaat bagi orang banyak,” jelas Gus Yasin saat memberikan sambutan.
Terobosan ini, menurut Gus Yasin mampu menggerakkan ekonomi para anggotanya ini. Langkah ini menjadi salah satu cara untuk membantu dalam mengentaskan kemiskinan.
“Ini menunjukkan seumpama sebagai orang tua (Pemprov) Jateng ini agak sukses. Orang tua itu kalau mau tau anaknya maju, (ukurannya) kalau anaknya bisa disapih. Tapi kalau tidak disapih itu, berarti orang tuanya tidak sukses. Saya lihat JMQH ini kemajuannya pesat. Bikin acara (swadaya). Alhamdulillah sudah mulai memikirkan bagaimana organisasi ini benar-benar tidak merepotkan orang lain, tapi memberikan manfaat bagi orang lain,” urai dia.
Saat ini anggota JMQH telah banyak yang memiliki usaha. Beberapa dari mereka menjual sarung, mukena, hijab, madu dan lainnya. Salah satu dukungan pemasaran dengan menggelar bazar karya anggota pada kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan.
Terobosan menggerakkan sektor ekonomi ini, sambung Wagub, juga memberi contoh pendidikan kemandirian yang baik kepada para santri.
Dan, memang seharusnya seperti itulah cermin kehidupan umat muslim yang paham Al Qur’an. Semakin memahami Al Qur’an, maka akan semakin mengedepankan untuk menolong sesama.
“Di sini sama-sama kalau ada yang tidak mampu ya dibantu. Ada yang kesusahan ya dibantu. Ada yang baru kena musibah dibantu, apabila lagi ada yang bersuka cita atau gembira tidak dinikmati sendiri, namun mengajak lainnya,” pungkasnya.(ap)