MERCUSUAR.CO, Semarang – Camat Pedurungan, Eko Yuniarto tergerak untuk mengaktifkan kembali ruang-ruang difabel di setiap kelurahan. Apalagi, jumlah kaum difabel di Pedurungan juga cukup banyak.
Kecamatan Pedurungan ingin kaum difabel menjadi perhatian masing-masing kelurahan. Setiap kelurahan didorong bisa menyiapkan ruang difabel untuk mewadahi aktivitas para kaum difabel.
“Ada 12 kelurahan di Pedurungan, belum terbentuk semuanya. Kami mendorong itu terbentuk. Yang ada di Tlogosari Kulon dan Tlogomulyo,” papar Eko.
Camat Pedurungan, Eko Yuniarto mengatakan, selama ini masih ada orang tua yang menyembunyikan anaknya yang memiliki keterbatasan. Padahal, mereka ingin bersosialisasi, bermain, dan produktif untuk membantu perekonomian keluarga.
Menurutnya, pembentukan ruang difabel di setiap kelurahan bisa mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Nantinya, pihaknya bisa mengundang pelatih untuk memberikan pelatihan kepada kaum difabel sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi. Di sisi lain, mereka bisa bersosialisasi dengan yang lain. Pasalnya, mereka sama seperti warga pada umumnya yaitu mendapatkan hak untuk bersosialisasi.
Di kantor kecamatan sendiri, pihaknya juga telah menyiapkan satu ruang khusus untuk kegiatan kaum difabel.
“Kami ingin kegiatan bisa berjalan seperti di Semarang Barat. Kita tidak boleh kalah. Waktu itu pada 2016, di pedurungan ada ruang difabel Kuncup Melati. Anggotanya tidak hanya dari Pedurungan, tapi juga Gayamsari, Tembalang,” sebutnya.(ap)
