MERCUSUAR.CO, Banyumas – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Dr Suwartono Mhum. Dosen Program Studi Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini terpilih menjadi peer reviewer pada Jurnal Forum Akademik Internasional (The International Academic Forum — IAFOR) bidang Pembelajaran Bahasa dalam Pendidikan (Journal of Education: Language Learning in Education). Hal itu ditunjukan dalam surat yang ditulis oleh Profesor Pendidikan Guru Bilingual/ESL, Departemen Pendidikan Guru Sekolah Tinggi Pendidikan Profesi, Texas Woman’s University.
“Terima kasih Anda bergabung dengan Forum Akademik Internasional – IAFOR. Kami menilai Anda memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam proses peninjauan (review). Berbagai masukan Anda sangat berharga saat kami menyiapkan edisi jurnal yang akan datang,” kata Melinda Cowart EdD, Profesor Pendidikan Guru Bilingual/ESL, Departemen Pendidikan Guru Sekolah Tinggi Pendidikan Profesi, Texas Woman’s University, dalam surat tersebut.
Dr Suwartono MHum yang akrab disapa Pak Ton ini mengaku sebelum diterima sebagai reviewer di IAFOR, dirinya sudah duduk di Dewan Reviewer pada 10 jurnal nasional dan 3 internasional Athens Journal of Philology (Yunani), Arab World English Journal, dan Technium Social Sciences Journal (Romania).
The International Academic Forum didirikan tahun 2009 merupakan lembaga pemikir interdisipliner non-partisan dan nirlaba yang independen secara politik. Lembaga yang dikenal dengan IAFOR ini merupakan penyelenggara konferensi dan penerbit yang didedikasikan untuk mendorong diskusi interdisipliner, memfasilitasi kesadaran antarbudaya dan mempromosikan pertukaran internasional, terutama melalui interaksi pendidikan dan akademik riset.
“Berbasis di Jepang, kantor administrasi utamanya berada di Nagoya, dan pusat penelitiannya berada di Osaka School of International Public Policy (OSIPP), sebuah sekolah pascasarjana di Universitas Osaka,” jelas Dr Suwartono.
Sebagai organisasi penelitian, penyelenggara konferensi dan penerbit ini didedikasikan untuk mendorong diskusi interdisipliner, memfasilitasi kesadaran antarbudaya dan mempromosikan pertukaran internasional, terutama melalui interaksi pendidikan dan penelitian akademik.
“Dengan menciptakan peluang untuk dialog antara akademisi dan pemimpin pemikiran, IAFOR menjadi pelopor dalam menyediakan jalan penelitian dan solusi pengembangan visioner yang diperlukan di dunia global yang berkembang pesat,” katanya.
Pertukaran informasi ini berlangsung melalui acara akademik IAFOR di Asia, Eropa, Amerika Utara dan Timur Tengah. Konferensi interdisipliner IAFOR merupakan pusat jaringan yang beragam dan inklusif, di mana akademisi datang dari seluruh dunia untuk menghasilkan, berbagi, dan memelihara pengetahuan dan ide baru. Lebih lanjut Pak Ton berharap dengan adanya momentum ini diharapkan bisa membuka akses lebih luas bagi UMP dan program studi didalamnya. “Saya berharap, momentum ini mampu membuka akses yang lebih luas bagi civitas akademika UMP dari berbagai program studi ke dalam aneka jurnal dunia,” harap Pak Ton.