Museum Kota Lama Semarang Usung Teknologi Imersif

WhatsApp Image 2022 01 19 at 08.35.30

MERCUSUAR.CO, Semarang – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meninjau progres Museum Kota Lama Semarang, Selasa (18/1).

Komisi D menilai proses pengisian Museum Kota Lama Semarang sudah tergarap dengan bagus. Museum ini menjadi museum pertama yang mengusung teknologi imersif.

“Progres pengisian museum sudah 90 persen. Operasional tinggal menunggu perizinan dan peresmian,” ujar Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Swasti Aswagati.

Dia berharap, museum ini bisa memelihara budaya Kota Semarang serta menjadi satu destinasi yang rapat menggaet wisatawan. “Menurut kami sudah bagus, tinggal merapikan sedikit. Secara konsep, isi, sudah bagus,” ujarnya.

Namun demikian, lanjut Asti, masih ada catatan yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu lahan parkir.

Pasalnya, kawasan Jurnatan atau bundaran Bubakan ini merupakan kawasan ramai. Terlebih, ditambah adanya museum di tengah bundaran. Tentu, hal ini akan menambah keramaian di kawasan tersebut.

“Disbudpar menyampaikan sudah komunikasi dengan Bank Jateng, nanti rencana lahan parkir di lahan Bank Jateng,” katanya.

Selain di lahan Bank Jateng, menurutnya, kantong parkir bisa memakai kawasan Kota Lama. Hanya saja, perlu edukasi kepada wisatawan untuk berjalan kaki.

“Kalau pakai kantong parkir di Kota Lama bisa. Budayanya, masyarakat jalan kaki tidak ada satu kilometer, hanya sekitar 500 meter atau bisa menggunakan angkutan umum,” imbuhnya.

Senada, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo menambahkan, lahan parkir menjadi hal yang perlu dipikirkan. Dia mendorong pembangunan kantong parkir di kawasan museum segera dilakukan. Apalagi, akses dari kantong parkir menuju museum sudah dibuat taman.

Itu tentu akan memudahkan pengunjung. Terkait dengan isi museum, menurutnya, perlu ada sentuhan tradisi yang kuat.

“Tadi kontennya sudah cukup tapi tinggal membuat konteks agar itu menunjukan museum. Kalau tidak pinter membuat konteksnya itu kaya lihat film di TV,” ujarnya.(ap)

Pos terkait