MERCUSUAR.CO, Banda Aceh – Innalillahi Wainnailaihi Rajiun. Keluar besar PWI Aceh kehilangan seorang wartawan muda yang energik, Tarmidi bin Yusuf Asek.
Almarhum adalah sosok wartawan yang banyak melintang disejumlah media di Aceh. Hingga akhir hayatnya Tarmidi bekerja di Harian Rakyat Aceh.
Kepergian almarhum tentu sangat mengejutkan rekan seprofesi dan berbagai kalangan lainnya. Pasalnya, ini merupakan kali pertama, wartawan Aceh yang meninggal dunia akibat terserang virus Covid-19.
Dari status sang istri di medsos, Ida Safitri, almarhum meninggal tadi pagi dan di rencanakan akan dimakamkan, Selasa (17/8/21) di Gampong Lamtanjong, Taman Rusa, Sibreh, Aceh Besar.
Sebelumnya, almarhum sempat dirawat di ruang Pinere, RSUZA Banda Aceh akibat terpapar Covid-19.
Pemred Harian Rakyat Aceh, Sulaiman mengaku shock mendengar kabar tersebut. Karena, dua hari sebelumnya istri almarhum sempat mengabari kalau Tarmidi makin drop sejak di rawat di Pinere RSUDZA.
Almarhum masuk ke Pinere sejak, 8 Agustus lalu. Dua hari kemudian baru dikabari istrinya, pada redaksi bahwa almarhum masuk RS.
Menurut Sulaiman, almarhum sebelumnya sempat menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun, setelah sembuh, Tarmizi kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang wartawan.
“Namun almarhum mengabari ia mengeluh sesak dan napas terasa pendek,” jelas Sulaiman saat dihubungi via telepon selulernya.
Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman saat dikonfirmasi mengaku sangat kehilangan. Almarhum merupakan wartawan muda yang energik.
Belajar dari hal ini, Tarmilin kembali mengingatkan para wartawan yang tetap menjalankan tugas dengan mengedepankan Protokol Kesehatan (Ketat). Sebab, penyakit ini bisa mengincar siapa saja dan dari kalangan apapun.
“Prokes itu perlu, wartawan perlu sangat menjaga keselamatan diri. Keselamatan seorang wartawan tetap nomor satu, dibandingkan liputan, bahkan berita,” pungkas Tarmilin saat dihubungi sedang berada di Simelue dalam rangka pelantikan pengurus PWI di Pulau terluar Indonesia tersebut. (beritamerdeka)