HUT RI ke-76, Seniman Tari Magelang Ciptakan “Tarian 17 Air Terjun”

HUT RI
Mercusuar/Dok -HUT KEMERDEKAAN: Belasan pelajar membawakan "Tarian 17 Air Terjun" karya seniman tari Wiwit Prasetyani di Air Terjun Watu Nganten Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang yang diciptakan untuk merayakan HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

MERCUSUAR.CO, Magelang – Seniman tari asal Magelang, Wiwit Prasetyani memiliki cara sendiri untuk merayakan HUT ke-76 Republik Indonesia. Wanita paruh baya ini menciptakan sebuah tarian yang khusus dipersembahkan di momen Hari Kemerdekaan bernama “Tarian 17 Air Terjun”.  

Wiwit dan belasan anak didiknya mempresentasikan tarian istimewa ini di Air Terjun Watu Nganten, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, akhir pekan lalu. Di atas air terjun yang juga menjadi destinasi wisata ini, para penari memeragakan tarian selama sekitar 76 detik, angka yang sesuai dengan usia kemerdekaan Indonesia. 

Tanpa ada rasa takut akan tergelincir, belasan pelajar SMP-SMA ini dengan penuh semangat menarikan tarian ciptaan pendiri sanggar Shekinah Dancer Magelang ini. Mereka turut membawa beragam atribut, termasuk membentangkan bendera merah putih berukuran cukup besar di tengah aliran air yang cukup deras.

Usai menampilkan tariannya, Wiwit menjelaskan, tarian ini menggambarkan rasa cinta dan ucap syukur atas Indonesia. Sekaligus ia mengajak masyarakat di momen Hari Kemerdekaan  dan di tengah masa pandemi Covid-19 untuk bangkit dan menyebarkan semangat optimisme. 

“Dirgahayu ke-76 tahun Negeriku Indonesia, jayalah selalu Indonesia, makin maju dan merdeka bebas Covid-19. Kesembuhan dan pemulihan atas bangsa Indonesia terus mengalir seperti air terjun yg terus menerus,” ujarnya penuh semangat. 

Wiwit mengutarakan, tujuan tari ini dibuat untuk mengajak masyarakat tetap bangkit dan optimis. Hal ini tak lepas dari masa pandemi Covid-19 yang belum lepas dari tanah air. 

Tarian ini, katanya, merupakan doa. Air terjun sebagai lokasi tarian ini melambangkan kelimpahan. Harapannya di hari peringatan kemerdekaan Indonesia ini berkat-berlst untuk seluruh penduduk tanah air bisa melimpah seperti air terjun. Tidak ada yang miskin tetapi selalu berkecukupan bahkan berlimpah.

“Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa bagi banyak sektor, ekonomi, pendidikan, sosial, dan lainnya, tanpa terkecuali seni dan budaya. Meski begitu, kita tetap bersyukur, berdoa, dan optimis mampu bangkit dari situasi ini. Semua akan menuju keadaan yang lebih baik lagi,” jelasnya. 

Tahun-tahun sebelumnya, Wiwit juga pernah membuat karya tari di momen spesial HUT RI. Tidak hanya tari, tapi juga arak-arakan sambil membawa bendera sepanjang 100 meter dengan melibatkan banyak pelajar.  

“Pernah juga saya bikin tarian dengan 5000 pelajar di Belitung saat momen Hari Pahlawan dengan tajuk Untukmu Pahlawan yang sekaligus membuat arak-arakan dengan membawa bendera merah putih sepanjang 100 meter. Kami ingin selalu berkarya untuk bangsa dan negara,” ungkapnya.

Pos terkait